FOTOGRAFI part 1
9 Januari 2017Assalamualaikum.wr.wb
Selamat Pagi,kali ini saya akan membahas mengenai fotografi,langsung saja kita ulas
1.Kamera ?
Kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film.(menangkap objek)
fungsi cahaya?
memantulkan& menyerap cahaya
Kenapa ada kemera?
agar mempermudah manusia agar tdak menggambar /objek yg dihadapnya
2.Sejarah Kamera?
Siapa penemu kamera? Kamera ditemukan oleh beberapa orang dengan sejarah yang panjang, kamera modern sebenarnya merupakan hasil kontribusi dari banyak penemu. Jaques Louis Daguerre (1787) dari Kota Cormeilles Prancis adalah salah satu penemu kamera paling menonjol. Pada usia 30 tahun dia merancang diograma, lukisan pemandangan yang diperlihatkan dengan bantuan cahaya.
Tahun 1827 di Perancis, Joseph Nicephone Niepce menemukan kamera obscura,
sebuah kotak sebagai ruangan gelap dengan lubang kecil atau lensa
cembung. Melalui lubang kecil inilah cahaya di luar akan masuk dan
memproyeksikan objek ke sebuah lempengan timah yang diolesi minyak
khusus.
Tahun 1829 di Prancis, Daguerre dan Niepce bekerja sama membuat sebuah kamera, dan pada tahun 1837 berhasil ditemukan kamera daguerreotype, foto pertama yang menampilkan citra manusia dibuat pada tahun 1838, foto bersejarah tersebut diberi nama Boulevard du Temple.
Tahun 1888, George Eastman, seorang Amerika Serikat memperkenalkan kamera dan menjualnya dengan harga terjangkau dengan nama Kodak. Kamera ini sudah mempergunakan sebuah roll film hitam putih yang mampu merekam foto.
Tahun 1947, Dr. Edwin Land memperkenalkan kamera Polaroid,
kamera langsung jadi tanpa roll film. Kamera jenis ini dapat memproses
foto di dalam badan kamera setelah dilakukan pemotretan sehingga kamera
jenis ini dapat menghasilkan foto dalam waktu singkat, hanya beberapa
menit saja.
GENERASI KAMERA
Kegiatan yang berkaitan dengan memotret diyakini sudah ada sejak dahulu kala, bahkan sejak istilah photography itu
sendiri ada. Memotret diyakini sudah ada sejak abad ke 13, namun ada
beberapa sumber yang mengatakan bahwa kegiatan ini sudah ada jauh
sebelum abad ke 13. Ketika itu manusia akan melihat sesuatu dari bilik
bangunansebesar rumah gelap yang diberi lubang sebesar lubang jarumyang
disebut pinhole. Bangunan gelap tersebut disebut camera obscura, dari bahasa latin camera yang artinya kamar, sedangkan obscura berarti gelap(Audy Mirza Alwi,2004:18).
Pada abad ke 15, terdapat perkembangan dari bentuk kamera tersebut.
Kamera yang sebelumnya membutuhkan ruangan besar, sekarang menjadi
diperkecil seukuran telivisi atau radio. Dengan perubahan bentuk ini,
kamera tersebut dianggap sudah modern pada masanya karena memudahkan
manusia membawanya. Fungsi dari adanya kamera ini adalah untuk melihat
proyeksi bagi seniman yang akan melukis. Seniman pada masa itu yang
memanfaatkan teknologi ini adalah pelukis ternama sekelas Leonarno da
Vinci.
Setelah bentuk camera obscura dipekecil dan mudah dibawa
kemana-mana, ada dua orang peneliti dari Inggris dan Prancis yang ingin
meneliti lebih lanjut mengenai kamera itu. Adalah Louis Dagguerre dan
William Henry Fox Talbot yang melakukan penelitian tersebut. Penelitian
yang dilakukan ditujukan untuk mengetahui apakah proyeksi yang
dihasilkan bisa direkam melalui plat/kertas yang diberi senyawa kimia
yang diletakan di atasnya. Penelitian Dagguerre diperoleh hasil yang
kira-kira sama dengan teknik cetak positif sekarang ini. Hasil
penelitiannya ini disebut daguerreotype.Sementara dari
penelitian Talbot diperoleh bahwa hasil akhir kira-kira sama dengan
hasil cetak negatif pada masa sekarang ini. Dari polemik yang timbul
dari dua peneliti inilah akhirnya lahir istilah photograpy. Istilah ini dikemukakan pertama kali oleh ilmuwan asal Inggris lainnya, yaitu Sir John Herschell pada tahun 1839. Arti dari photography sendiri adalah melukis/ menulis dengan cahaya. Kata ini diambil dari bahasa Yunani yaitu photos yang artinya cahaya dan graphos yang artinya menulis/melukis.
3.Jenis Jenis Kamera
1, Kamera Analog ( Kamera Film ), jenis kamera ini bisa dibilang kamera jadul,- karena memang seiring dengan perkembangan teknologi yang ada didunia menjadikan kamera ini tertinggal jauh dan mengalami evolusi, kamera yang pada prinsip kerjanya masih menggunakan roll film ( pita seluloid ) dimana Pita tersebut mengandung senyawa silver halida, zat tersebut akan menempel di roll film apabila terkena cahaya dan dengan proses pencucian, silver halida akan berubah menjadi black halida,- dan biasa hasil dari master foto ini kita sebut klise,- kamera analog mempunyai size sebesar 35mm- (ukr. Inilah yang menjadi patokan sebuah frame pada kamera).
2. Kamera Polaroid, jenis kamera yang sudah lama beredar dan jenis kamera ini tergolong tak lekang oleh waktu, hanya berubah dari segi desain model saja, kamera yang menggunakan paper yang ditanamkan didalam kamera ini langsung menangkap hasil foto ke paper sehingga tidak diperlukan proses cuci film.
3. Kamera Digital, kamera Digital adalah jenis kamera yang paling muthakir, karena hasil foto ini bisa dikemas dalam bentuk file mentah yg disimpan dalam sebuah memori card,-kamera digital terbagi beberapa jenis menurut fungsi dan kegunaanya yaitu :
- Kamera SLR (single lens reflex) kamera ini menggunakan mirror yg terpasang didalam body dengan sudut 45% dengan model singkap kamera ini memerlukan bantuan tambahan lensa untuk menghasilkan sebuah gambar karena pada umunya jenis kamera ini terpisah dari lensanya, kamera SLR sendiri terbagi menjadi dua menurut sizenya yaitu, kamera Fullframe dan kamera Aps-C yang pada kesempatan berikutnya akan saya bahas.
- Kamera Pocket (saku) kamera ini mempunyai cara kerja yang hampir sama dengan SLR hanya yang membedakan, kamera ini mirrorless (atau hampir sama cara kerjanya dengan polaroid) sehingga dia tidak perlu menambahkan lensa tambahan ( karena sudah tertanam didalam body kamera ), hasil file yang dihasilkan dari kamera ini juga masih mentah dan biasa disimpan dalam memory card.
- Kamera SuperZoom kamera jenis ini menggabungkan fungsi yang tidak ditemukan pada layaknya kamera instan ( kamera polaroid maupun pocket ) karena keterbatasan jenis lensa yang tertanam mempunyai efek zooming dengan sistem crop pixel- sehingga untuk hasil kurang maksimal, dan disini superzoom hadir untuk mengtasi problem itu sehingga memungkinkan agar pecinta fotografi bisa mengambil gambar dari jarak jauh tanpa harus pecah gambarnya setelah dicetak.
Demikianlah pembahasan kita kali ini tentang jenis-jenis kamera yang beredar didunia, semoga bisa menambah wawasan dan membantu agan-agan sekalian dalam
menentukan kamera mana yang akan dibeli, minggu depan saya akan bahas
tentang Jenis Lensa dan penggunaanya.
FOTOGRAFI
Fotografi?
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang
berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu “Photos”: cahaya dan
“Grafo”: Melukis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media
cahaya.
Sejarah Fotografi
Sejarah
Fotografi dimulai pada abad ke-19. Tahun 1839 merupakan tahun awal
kelahiran fotografi. Pada saat itu, di Perancis dinyatakan secara resmi
bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua
dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Sejarah
fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi
(SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada
dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole),
maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar
ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang
menyadari fenomena kamera obscura.
Berabad-abad
kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja
Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam
(Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan serta
mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun
1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.
Nama kamera
obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada tahun 1611. Johannes Kepler
membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan
memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda sangat gelap
kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar
keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.
segitiga Aperture
- ISO – ukuran seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya
- Aperture – seberapa besar lensa terbuka saat foto diambil
- Shutter Speed – rentang waktu “jendela’ didepan sensor kamera terbuka
TEHNIK PENCAHAYAAN
Front Light
Posisi pencahayaan tepat berada di depan objek, sehingga bagian depan objek akan mendapatkan cahaya yang penuh. Teknik front light memiliki kekurangan yaitu cenderung terkesan datar (flat) atau tanpa dimensi. Namun karakter pencahayaan ini sangat bermanfaat jika kita ingin mendapatkan informasi warna dari objek yang kita foto. Contoh penggunaan Front Light dapat dilihat di sini.Oval Light
Posisi
pencahayaan berada pada arah 3/4 dari posisi objek atau sekitar 45º
dari fotografer. Di dalam teknik pencahayaan untuk studio/potraiture, pencahayaan ini dikenal dengan Rembrant Light atau Lip. Karakteristik dari penggunaan pencahayaan Oval Light ini adalah memunculkan dimensi objek tetapi tidak kehilangan karakter warnanya. Contoh penggunaan Oval Light dapat dilihat di sini. lighting dalam fotografi, trik pencahayaan dalam fotografi, teknik pencahayaan dalam fotografi
Side Light
Posisi pencahayaan tepat disamping objek dan posisi jatuhnya bayangan berada di sisi yang lain. Side Light juga dikenal dengan Split Light. Karakteristik dari penggunaan pencahayaan Side Light ini adalah untuk memunculkan tekstur objek. Contoh penggunaan Side Light dapat dilihat di sini.Rim Light
Posisi pencahayaan berada di bagian belakang dengan sudut 1/4 objek sehingga bagian depan objek tampak gelap dan tercipta kontur yang jelas. Karakteristik dari penggunaan pencahayaan Rim Light ini adalah untuk memunculkan garis bentuk atau kontur dari objek yang difoto. Contoh penggunaan Rim Light dapat dilihat di sini.Back Light
Posisi pencahayaan berada tepat di belakang objek sehingga bagian tepi objek memunculkan karakteristik bentuk dari objek yang difoto. Back Light sering digunakan untuk memotret siluet manusia atau benda di mana objek yang difoto menjadi gelap karena tujuan penggunaanya memang untuk memunculkan bentuk dari objek. Contoh penggunaan Back Light dapat dilihat di sini.Top Light
Posisi pencahayaan berada tepat di atas objek sehingga memunculkan kilauau rambut (hait light) jika posisi cahaya tepat berada tepat di atas atau agak belakang objek. Penggunaan Top Light banyak digunakan untuk membuat Butterfly Light. Contoh penggunaan Top Light sendiri dapat dilihat di sini.Ray of Light (RoL)
Karakteristik pencahayaan yang muncul karena terobosan cahaya yang menembus melalui awan, daun atau benda lainnya. Untuk dapat melihat pencahayaan ini, kondisi lingkungan atau tempat jatuhnya sinar harus memiliki background yang gelap. Ray of Light mudah ditemukan pada waktu pagi hari berkabut atau berasap. Contoh penggunaan Ray of Light dapat dilihat di sini.KOMPOSISI
susunan gambar dalam batasan satu ruang. Atau bisa juga komposisi diartikan sebagai cara menyusun elemen-elemen obyek foto yang penting secara keseluruhan yang ada dalam foto
SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR
Bird Eye
Sudut pengambilan gambar ini, posisi objek dibawah / lebih rendah dari kita berdiri. Biasanya sudut pengmbilan gambar ini digunakan untuk menunjukkan apa yang sedang dilakukan objek (HI), elemen apa saja yang ada disekitar objek, dan pemberian kesan perbandingan antara overview (keseluruhan) lingkungan dengan POI (Point Of Interest).
§ High Angle
Pandangan tinggi. artinya, pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek foto.
§ Eye Level
Sudut pengembilan gambar yang dimana objek dan kamera sejajar / sama seperti mata memandang. Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh dan merata terhadap background sebuah objek, menonjolkan sisi ekspresif dari sebuah objek (HI), dan biasanya sudut pemotretan ini juga dimaksudkan untuk memposisikan kamera sejajar dengan mata objek yang lebih rendah dari pada kita missal, anak – anak.
§ Low Angle
Pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan yang dimana objek lebih tinggi dari posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini digunakan untuk memotret arsitektur sebuah bagunan agar terkesan kokoh, megah dan menjulang. Namu, tidak menutup kemungkinan dapat pula digunakan untuk pemotretan model agar terkesan elegan dan anggun.
§ Frog Eye
Sudut penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di dasar bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan ke atas. Biasanya memotret seperti ini dilakukan dalam peperangan dan untuk memotret flora dan fauna.
Field Of View
Beberapa jenis komposisi yang umum digunakan dari segi ukuran (field of view) yang akan diambil adalah sebagai berikut :
a. Extreme Close Up
Pengambilan gambar yang sangat dekat sekali dengan objek, sehingga detil objek seperti pori-pori kulit akan jelas terlihat.
b. Head Shot
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga dagu.
c. Close Up
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga bahu.
d. Medium Close Up
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga dada.
e. Mid Shot (setengah badan)
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga pinggang.
f. Medium Shot (Tiga perempat badan)
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga lutut.
g. Full Shot (Seluruh Badan)
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga kaki.
h. Long Shot
Pengambilan gambar dengan memberikan porsi background atau foreground lebih banyak sehinnga objek terlihat kecil atau jauh.
0 komentar: