FOTOGRAFI part 2
Senin,14 Januari 2017Assaamuaaikum.wr.wb
yakk bertemu lagi dengan blog yang sederhana ini dan semoga tidak membosankan,kali ini saya akan memaparkan tentang FOTOGRAFI,
apa itu fotografi?
Fotografi adalah seni atau suatu proses penghasilkan gambar dan cahaya yang dipantulkan oleh objek masuk ke lensa kemudian diteruskan kebidang film,sehingga menghasilkan gambar.
Sejarah Fotografi
Th 1614, Angelo Sala menggungakan perak nitrat yang dibakar oleh sinar matahari dengan kertas dibungkus. Penemuan dengan efek sinar matahari ini dianggap kurang berguna oleh ilmuwan lain. Th 1717, Johann Heinrich Schulze, profesor german yang menggunakan botol berisi perak nitrat dan kapur secara tidak sengaja ada dekat jendela. Campuran ini membuat menjadi gelap dengan seagian berwarna putih dan membuat garis pada botol. Seorang ahli kimia, Carl Wilhelm Scheele menemukan ammonia larut dalam perak nitrat tetapi bukan partikel gelap. Penemuan ini membuat untuk menstabilkan suatu gambar perak nitrat, ini dianggap sebagai penemuan eksperimen fotografi. Tidak lama kemudian th 1800 Thomas Wedgwood menangkap gambar dengan kamera obskura. Sayang Wedgwood keburu meninggal pada uisa 34 th 1805. "Boulevard du Temple", daguerreotype dibuat olehLouis Daguerre dalam th 1838 sebagai awal dari foto pertama dengan ada orang di dalam foto. Th 1816 Nicéphore Niépce menggunakan kertas yang dibungkus perak nitrat berhasil membuat foto dengan kamera yang kecil.
Jenis Jenis Kamera
Jenis-jenis kamera beserta ciri,kelebihan dan kekurangannya
Jenis-Jenis Kamera
- Compact digital
Kamera jenis ini merupakan kamera digital paling simpel. Dengan ukurannya yang tidak telalu besar dan pas di kantong atau biasa disebut kamera saku, menjadikan kamera ini banyak dipilih untuk pengguna yang membutuhkan kamera yang hanya sekedar mendapat foto saja. Dengan fitur standar namun memiliki mobilitas tinggi. Kamera ini juga tidak mempunyai shoot mode dialer.
Biasanya untuk menekan harga kamera ini memiliki dua jenis input bateri, batre AAA atau pun bateri bawaan yang bisa di charge. Yang menggunakan bateri AAA harganya jauh lebih murah.
Cocok digunakan pada Event indoor, Event outdoor yang tidak terlalu mengandalkan zoom, dokumentasi standar, Anda yg memiliki mobilitas tinggi & tidak mau repot.
Ciri-cirinya :
- Ada mode exposure manual
- Berukuran sensor besar
- Dapat memilih format foto RAW
- Punya hotshoe untuk dudukan flash external/aksesoris
- Bodi kamera biasanya lebih besar dari biasanya.
- Sensor Yang Lebih Kecil
- Ukuran Lebih Kecil Dan Mudah Dibawa Keman-Mana
- Harga Terjangkau
- Auto Focus Yang Lambat
- Kualitas gambar yang kurang bersih
- Kualitas rentang dinamis yang kurang baik
- Prosumer
ciri-ciri :
- Kamera prosumer terdiri dari dua jenis, yaitu Kamera prosumer berbentuk Kamera digital SLR (DSLR-like) yang juga disebut Bridge Camera
- dengan lensa tetap yang tak dapat dilepas, sedangkan MILC walaupun lensanya dapat dilepas, tetapi tidak memiliki Cermin Reflex dan tentunya juga tidak memiliki Optical Viewfinder dan sebagai gantinya dipakai Electronical Viewfinder atau layar LCD saja.
- Kamera digital prosumer memiliki bodi mirip kamera DSLR dan berlensa panjang namun tidak bisa dilepas-pasang layaknya lensa pada kamera DSLR.
- Untuk ukuran lingkaran lensa, prosumer cenderung lebih kecil dari pada DSLR dan lebih besar dari compact.
- Untuk fitur, kamera prosumer menyerupai DSLR. Setingan programnnya bisa diatur secara manual. Aperture/diafraghma, ISO dan Shutter Speed bisa diatur secara manual.
- Dengan kemampuan dan tekhnologi yang ada, prosumer dianggap lebih praktis untuk fotografi sehari-hari.
- Sensor prosumer yang lebih kecil disbanding DSLR berakibat kualitas hasil foto tidak bisa sebaik kamera DSLR
- Kecepatan auto focus dan jeda antar satu foto dengan foto selanjutnya juga
- merupakan kendala bagi yang membutuhkan moment penting dan cepat.
- Bridge Camera
Ciri-ciri :
- kemampuan zoomnya yang saat ini sudah melampaui 50x bahkan 60x dan untuk itu diperlukan sistem stabilisasi yang mumpuni, sehingga ada Bridge Camera yang dilengkapi dengan 5-axis Image Stabilization (Pitch, Yaw, Roll, Vertical Shift and Horizontal Shift), sehingga lebih unggul dari pada Sistem Stabilisasi yang dimiliki oleh Kamera digital SLR.
- Image Stabilization yang unggul juga berguna untuk pengambilan gambar video sambil berjalan dan tentunya juga dapat mengambil foto dengan Kecepatan yang lebih lambat.
- Punya lensa yang bisa zoom sangat jauh (ideal untuk foto subjek yang jauh seperti burung, atau pemandangan seperti detail gunung dll.
- Sebagai perbandingannya, lensa kamera superzoom dapat mencapai lebih dari 500mm. Beberapa diantavranya mencapai 1000mm. Sedangkan untuk kamera DSLR kebanyakan 200-300mm dan itu pun perlu membeli lensa zoom telefoto terlebih dahulu.
- Ukuran dan beratnya lebih ringan dan sedikit lebih kecil
- Beberapa kamera memiliki kecepatan foto berturut-turut melebihi 10 foto per detik
- Relatif murah dibandingkan kamera DSLR
- Kualitas foto masih jauh dibandingkan hasil kamera DSLR karena pemakaian sensor foto yang sangat kecil. Kualitas foto yang dihasilkan lebih menyerupai kualitas kamera saku atau ponsel canggih.
- Karena bukaan lensa biasanya makin kecil saat zooming, maka kita perlu cahaya lingkungan yang terang. Jika cahaya agak gelap, seperti sore hari atau di dalam ruangan, kualitas foto akan sangat menurun. Mengunakan tripod akan sangat membantu di dalam ruangan.
- Tidak bisa ganti-ganti lensa seperti kamera DSLR
- Banyak
- Consumer DSLR
Ciri-ciri :
- Bisa Ganti Lensa
- Memiliki Jenis Body Warna Lebih dari 1
- Harga Relatif murah 4 – 6 Juta
- Menggunakan Lensa Kit 18-55mm
o Lebih Fleksibilitas
o Gampang Upgradable
o Kinerja Yang Lebih Baik
o Kualitas Gambar Lebih Baik
Kekurangan :
- harganya yang terbilang relatif mahal jika pengguna masih tergolong di dalam kelas pemula di dunia fotografi
- lebih besar dan lebih berat dari camdig
- orang akan merasa sulit untuk mengubah lensa atau terus mengoperasikan banyak tombol.
- Microless camera / tlr
Ciri-ciri :
- Ukurannya yang relatif kecil,
- Beratnya yang ringan,
- Lensa yang dapat diganti-ganti,
- Hasil bidikan yang dihasilkan juga tidak jauh beda dengan DSLR,5
memiliki kemampuan yang sama dengan DSLR dengan sensor 4/3 dan APSC memberikan kualitas gambar yang sama dan bisa ganti lensa memberikan nilai + sendiri.
Kekurangan :
gambar dalam jendela bidik dibalik secara horizontal (dari kiri ke kanan) yang mengakibatkan pembingkaian foto yang sulit, terutama bagi pengguna yang belum berpengalaman atau dengan subjek yang bergerak
- Semi Pro DSLR
Yang membedakan antara Pro dan Semi Pro adalah kemampuan sensor(CCD) dalam menangkap gambar. Pada DSLR –Pro , CCD sudah mengadopsi 1/1 (terbuk
a penuh). Kemudi
an pada memori D
SLR-Pro sudah menggunakan High Speed Memory. Disamping itu fasilitas fitur-fitur pada kedua jenis ini hampir sama, bisa dioperasikan dengan berbagai pilihan program maupun manual.
Ciri-ciri :
lensa yang dapat dibuka/diganti, sehingga fotografer dapat memilih lensa sesuai yang diinginkan.
- Boutique Camera
pa yg mau beli ( Leica M9 ) dan X100 13 Juta dan Harga Lensa Kamera Buik juga mahal.
Ciri-ciri :
- rata rata menggunakan
Sensor Fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas gambar yg tak perlu di ragukan. - Harganya cukup mahal
- Stylish dan Powerfull
- Kualitas lebih bagus dari pada Fullframe DSLR
- Harga lensa yang mahal
- Medium format DSLR
Kelebihan :
kualitas hasil foto yang bisa dicetak dengan ukuran besar, sehingga kebanyakan kamera ini dipakai untuk tujuan komersial atau reproduksi
kekurangan :
- harga peralatan yang relatif mahal
- adanya keterbatasan dalam depth of field (DOF) pada lensa dengan sudut gambar yang sama
Empat unsur dalam fotografi yang menjadi acuan agar foto kalian terlihat baik. Monggo…
1. pencahayaan
Ada banyak sumber cahaya dalam fotografi. Continous light atau cahaya terus menerus seperti matahari dan Flash light atau cahaya kilat biasanya menggunakan perangkat lain. Menafaatkan cahaya dapat membantu anda menimbul efek dari foto yang anda ambil. Perhatikan juga arah cahaya dimana benda atau objek yang kita ambil gambarnya sedang menghadap atau membelakangi cahaya itu sendiri biasa di sebut back light.
2. sudut pemotretan
Angle atau sudut pemotretan adalah faktor lain dalam mengambil gambar. Beda sudut beda pula prespektif yang dihasilkan. Mengambil lebih luas atau zoom, lebih rendah atau lebih tinggi akan menghadirkan sensasi hasil foto yang berbeda-beda pula.
3. komposisi
Komposisi merupakan teknik tata letak pengambilan dan menempatkan isi dalam frame tersebut. Dikenal dengan teknik THE RULE OF THIRD dimana anda membagi frame menjadi 9 kotak kecil atau 3 bagian utama. Anda bebas menempatkan mana objek utama mana pendukung gambar. Hasil dari penempatan ini juga akan menghadirkan informasi yang berbeda.
4. momen.
Yang terakhir dan memang harus diperhatikan adalah momen. Dalam street photography, News, dan Human Insterest, momen menjadi hal utama. Tak jarang ada momen luar biasa dengan waktu yang sangat singkat dan itu akan menjadi hal yang langka namun memiliki arti yang luar biasa.
Sekian dulu postingan dari saya. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anda semua.
Wassalamualaikum wr.wb
Teknik Front Light
Teknik front light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari belakang fotografer. Cahaya yang datang saling berhadapan dengan area yang menjadi fokus utama objek foto, sehingga objek akan mendapatkan pencahayaan yang penuh.Kekurangan yang dimiliki dari penggunaan teknik front light ini yaitu objek utama akan terkesan datar (flat) atau tanpa dimensi. Kelebihan yang dimiliki dengan menggunakan teknik frontlight ini yaitu kita dapat memperoleh informasi warna yang dimiliki oleh objek yang kira potret.
Teknik Oval Light
Teknik oval light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari sudut 45º dari posisi fotografer berada atau sekitar 3/4 dari posisi objek yang dipotret. Karakteristik dari teknik oval light ini adalah untuk memunculkan dimensi pada objek tanpa kehilangan karakter warna yang dimilikinya.Teknik ini banyak digunakan dalam studio dan dikenal dengan nama rembrant light atau lip. Biasanya digunakan reflector untuk membantu dalam memotret dengan teknik pencahayaan ini.
Teknik Side Light
Teknik side light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang datang tepat dari samping objek, sehingga posisi jatuhnya bayangan berada pada posisi lainnya.Karakteristik dari teknik side light ini yaitu untuk memunculkan tekstur dari objek yang dipotret. Teknik side light ini juga banyak digunakan untuk foto yang diambil di dalam studio.
Teknik Rim Light
Teknik rim light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari belakang objek dengan sudut 1/4 objek, sehingga bagian depan objek akan tampak gelap.Karakteristik dari penggunaan teknik rim light ini adalah untuk menampilkan bentuk garis atau kontur yang jelas dan kilauan bagian tepi belakang objek yang diportret.
Teknik Back Light
Teknik rim light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang datang tepat dari belakang objek yang dipotret. Fotografer berhadapan langsung dengan arah datangnya cahaya (objek membelakangi sumber cahaya).Teknik back light ini sering digunakan untuk memotret foto siluet (seperti foto petani yang saya potret di atas). Karena tujuan dari penggunakan teknik back light adalah untuk memunculkan bentuk objek secara kesuluruhan yang utuh.
Teknik Top Light
Teknik top light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari bagian atas objek yang dipotret, sehingga memunculkan kilauan rambut (hair light), terlebih jika sumber cahaya berada agak belakang dari objek.Teknik top light ini digunakan untuk membuat foto yang bagian atas objeknya memiliki kilauan sehingga menimbulkan kesan yang sangat menarik. Baiasanya digunakan untuk memotret foto butterfly light.
Teknik Ray of Light
Teknik ray of light merupakan teknik yang memanfaatkan karakteristik cahaya, yang muncul karena terobosan melalui awan, debu dan benda lainnya. Untuk dapat melihat pencahayaan ini, kondisi lingkungan atau tempat jatuhnya sinar harus memiliki background yang gelap.Ray of light mudah ditemukan pada waktu pagi hari berkabut atau berasap. Saya sendiri senang memotret dengan teknik ray of light ini, untuk dapat menemukannya dengan mudah yaitu ketika matahari hendak terbenam di mana kondisi cuaca yang agak mendung.
Referensi:
https://iqbalnasution.wordpress.com/2012/01/06/penting/
https://lensfotografi.blogspot.co.id/2015/02/teknik-pencahayaan-lighting-dalam.html
Sekian dulu postingan dari saya. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anda semua.
Wassalamualaikum wr.wb
0 komentar: